Budidaya
Di
alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan
pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan
batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang
karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin
membudidayakan jamur ini, substrat
yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Dalam budidaya jamur tiram
dapat digunakan substrat, seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau
sekam.Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor
ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat tanam
dan sumber bibit. Miselium
dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 26-30 °C. Jamur
tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun 1900.
Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan
media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.
Media tanam dan komposisi
Media
tanam Pleurotus ostreatus yang digunakan adalah jerami yang dicampur
dengan air, dedak 10% dan kapur 1%. Fungsi dari jerami adalah sebagai bahan dasar dari pertumbuhan jamur.
Jerami mengandung lignin, selulosa, karbohidrat, dan serat yang
dapat didegradasi oleh jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan
untuk sintesis protein. Air pada
jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi pertunbuhan
jamur. Dedak dan kapur merupakan bahan tambahan pada media tanam Pleurotus
ostreatus. Dedak ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media
tanam, terutama sebagai sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen. Kapur
merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan jamur.Selain itu juga kapur berfungsi
untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur.
Media lain
Selain
jerami, media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang
mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas,
alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain
sebagainya. Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk
gergaji dan merang. Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan merang memang
lebih tinggi. Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-bahan
yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat,
karbon, dan vitamin B komplek yang bisa
mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh buah jamur, 1-1.5%
kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh
jamur (pH 6,8 – 7,0). Selain itu,
kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang / akar jamur agar tidak
mudah rontok. 0.5% gips dapat memperkokoh struktus suatu bahan campuran, dan
terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.
Metode budidaya
Budi
daya jamur tiram menggunakan substrat jerami dengan tahapan sebagai berikut:
pembuatan media tanam dilakukan dengan memotong jerami menjadi berukuran 1-2
cm. Rendam jeraminya selama semalaman.Setelah itu, ditiriskan airnya sebelum
ditambahkan dedak 10% dan kapur 1% sebagai zat hara pertumbuhan jamur. Semua bahan diaduk rata dan
campuran bahan tadi dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi
2/3 bagian. Baru kemudian dipadatkan (dipukul-pukul dengan botol kaca). Setelah
cukup padat, leher plastik bagian atas dimasukkan pipa paralon dan dibagian
tengah media subtrat diberi lubang dan ditancapkan tips. Selanjutnya ditutupi
dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat dengan
karet.
Media
tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam autoklaf untuk memastikan
bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan
jamur. Setelah steril, media substrat dibuka secara aseptis, lalu tips di
tengah-tengah media dan kapas diambil dengan pinset steril,Lubang yang terbentuk diisi
dengan bibit jamur tiram yang ditumbuhkan pada biji sorgum pada botol (aseptis). Lalu media
ditutup kapas lagi dan dibungkus dengan kertas.Media substrat diinkubasi pada
suhu ruang selama beberapa minggu hingga tumbuh miselium. Setelah tumbuh
miselium, kapas pada media dibuang dan media dibiarkan terbuka. Semprotkan air
setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi sekitar lembap dan mendukung
pertumbuhannya. Tubuh buah jamur akan tumbuh secara perlahan-lahan ketika media
lembap dalam waktu sekitar 1 bulan lebih. Tubuh buah yang sudah cukup besar
diambil dan ditimbang untuk diamati pertumbuhannya setiap minggu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar