Pages

 

Kamis, 15 Maret 2012

JENIS - JENIS JAMUR KONSUMSI

0 komentar
JENIS JAMUR
1. Jamur Kancing atau Champignon (Agaricus bisporus) Jamur kancing

merupakan jenis jamur yang paling banyak dibudidayakan di dunia, sekitar 38% dari total produksi jamur dunia. Jamur kancing (Agaricus bisporus) atau champignon merupakan jamur pangan yang berbentuk hampir bulat seperti kancing dan berwarna putih bersih, krem, atau coklat muda. Dalam bahasa Inggris disebut sebagai table mushroom, white mushroom, common mushroom atau cultivated mushroom. Di Perancis disebut sebagai champignon de Paris. Jamur kancing dijual dalam bentuk segar atau kalengan, biasanya digunakan dalam berbagai masakan Barat seperti omelet, pizza, kaserol, gratin, dan selada. Jamur kancing memiliki aroma unik, sebagian orang ada yang menyebutnya sedikit manis atau seperti “ daging ” . Jamur kancing segar bebas lemak, bebas sodium, serta kaya vitamin dan mineral, seperti vitamin B dan potasium.
Jamur kancing juga rendah kalori, 5 buah jamur ukuran sedang sama dengan 20 kalori. 

2. Jamur Tiram (Pleurotus sp.)

Tiongkok merupakan produsen jamur tiram yang utama. Sekitar 25% dari total produksi jamur dunia berupa jamur tiram.
Jamur tiram/ shimeji dikenal pula dengan nama populer Oyster Mushroom dan nama ilmiah Pleurotus ostreatus. Tangkai tudungnya menyerupai cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung dan berwarna putih hingga krem. Ada beberapa jenis jamur tiram yaitu jamur tiram putih, jamur tiram merah jambu, jamur tiram kelabu, dan jamur tiram coklat. Jamur tiram yang dikenal paling enak dan paling disukai masyarakat sehingga paling banyak dibudidayakan ialah jamur tiram putih. Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipelihara dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik. 
3. Jamur Merang (Volvariella volvaceae)
 
Add caption


Sekitar 16% dari total produksi jamur dunia berupa jamur merang. Jamur merang (Volvariella volvacea, sinonim: Volvaria volvacea, Agaricus volvaceus, Amanita virgata atau Vaginata virgata) atau kulat jeramoe dalam bahasa Aceh merupakan salah satu spesies jamur pangan yang banyak dibudidayakan di Asia Timur dan Asia Tenggara yang beriklim tropis atau subtropis.
Jamur ini telah lama dibudidayakan sebagai bahan pangan karena spesies ini termasuk golongan jamur yang paling enak rasanya dan mempunyai tekstur yang baik


4. Jamur Shiitake (Lentinus edodes)


Paling banyak dikonsumsi dan diproduksi di Jepang, Tiongkok, dan Korea Selatan. Sekitar 10% dari total produksi jamur dunia berupa jamur shiitake. Shiitake disebut juga ‘ Chinese Black Mushroom ’ . Jamur jenis ini sudah dikenal sebagai jamur konsumsi sejak 2000 tahun yang silam di dataran Asia. Produksi jamur Shiitake secara industri massal pertama kali dilakukan di Jepang pada tahun 1940an. Namun budidaya secara traditional sudah dimulai sejak 900 tahunan yang silam di Cina. 



5. Jamur Kuping

Jamur yang banyak dipakai untuk masakan Tionghoa, terdiri dari jamur kuping putih (Tremella fuciformis), jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) dan jamur kuping merah (Auricularia auricula-judae) Jamur Kuping merupakan jamur yang pertama kali dibudidayakan bahkan sebelum jamur Shiitake di Cina. Di Indonesia jamur Kuping sangat lumrah dikenal di kalangan masyarakat menengah ke bawah setelah jamur merang. Masyarakat tradisional masih sering mengambil jamur ini dari alam yang biasanya tumbuh pada batang-batang yang sudah lapuk. Jamur Kuping terutama jenis jamur kuping hitam (Auricularia polytricha) saat ini sudah banyak dibudidayakan secara modern dalam log-log serbuk kayu. Menurut data statistik, produksi segar jamur kuping (worldwide) menempati urutan keempat (346.000 ton) setelah Champignon, Tiram dan Shiitake pada tahun 1991. 

6. Jamur Enokitake (Flammulina velutipes)

Dikenal juga sebagai jamur musim dingin (winter mushroom). Di wilayah dunia beriklim sejuk, jamur ini tumbuh di alam bebas pada suhu udara rendah mulai musim gugur hingga awal musim semi. Jamur ini juga diketahui tumbuh di bawah salju. Jamur Enokitake biasanya tumbuh di permukaan batang pohon Celtis sinensis (bahasa Jepang: Enoki) yang sudah melapuk, sehingga disebut Enokitake (jamur Enoki). Jamur Enokitake hasil budidaya bisa dipanen sepanjang tahun. Tubuh buah Enokitake hasil budidaya terlihat beda dari Enokitake yang tumbuh di alam bebas. Jamur hasil budidaya dilindungi dari sinar matahari sehingga berwarna putih, sedangkan jamur di alam bebas berwarna coklat hampir merah jambu. 

8. Jamur Matsutake (Tricholoma matsutake (S.Ito et Imai Sing.)



Jamur langka yang belum berhasil dibudidayakan dan diburu di hutan pinus wilayah beriklim sejuk. Dipanen pada musim gugur dan merupakan jamur berharga sangat mahal di Jepang. Di Jepang, matsutake adalah bahan makanan mewah yang berharga sangat mahal. Jamur ini memiliki wangi harum yang kuat, dan dimakan setelah dipanggang sedikit di atas api, ditanak bersama beras menjadi nasi matsutake (matsutake gohan), dan sebagai campuran dobinmushi (sup dalam teko).. 

Read more...

Rabu, 14 Maret 2012

Olahan dari Jamur

0 komentar

Jamur Crispy
yang suka camilan bisa di coba untuk membuat Jamur Crispy


Resep
  • Satu bungkus Jamur Tiram segar (sekitar 2ons)
  • 1 Butir telur antero(utuh)
  • Garam
  • Penyedap Rasa
  • 100 gr Tepung Terigu
  • 50 gr Tepung Maizena
  • 2 gr Baking Powder

Cara Membuat

  1. Bersihkan jamur segar dari kotoran. Iris -iris memanjang.
  2. Letakkan irisan jamur ke dalam wadah, siram dengan air panas, aduk2 sebentar.
  3. Tiriskan jamur tiram, sedikit tekan/peras, hingga air berkurang.
  4. Kocok lepas telur ayam, beri garam & penyedap rasa, rasa disesuaikan selera masing-masing. Kocok hingga garam larut.
  5. Celupkan jamur ke dalam kocokan telur, lumuri rata.
  6. Masukkan celupan jamur tadi ke dalam adonan tepung, aduk-aduk dgn diremas2 hingga tepung menempel sempurna pada jamur.
  7. Panaskan api hingga sedang saja, jangan terlalu panas, goreng jamur bertepung hingga kering sempurna, angkat tiriskan, siap disajikan dengan aneka topping/taburan.
Resep kiriman dari Rachmah Setyawati

Sate Jamur
Sate jamur tiram merupakan salah satu varian makanan sehat yang banyak digemari orang saat ini.

Resep
Bumbu:

  • 500 gr jamur tiram, suwir-suwir menjadi 2 bagian
  • 200 gr kacang tanah goreng
  • 3 siung bawang putih, goreng
  • 2 lembar daun jeruk purut
  • 2 sdt gula jawa sisir
  • 1 sdt garam halus
  • 5 sdm kecap manis
  • 2 sdm minyak untuk menumis
  • 800 cc air




Cara membuat sate jamur tiram:
  1. Campur dan haluskan semua bahan bumbu
  2. Tumis bumbu halus sampai harum
  3. Tuang air ke dalam wajan dan panaskan sampai mendidih
  4. Masukkan jamur tiram suwir, biarkan sampai jamurnya matang
  5. Ambil jamur dari dalam bumbu, kemudian tusuk-tusuk dengan menggunakan tusuk sate
  6. Bakar sate jamur sambil sesekali dicelupkan ke dalam bumbu dan bakar terus sampai matang dan harum
  7. Hidangkan sate jamur tiram ini dengan bumbu kacang, kecap, dan irisan mentimun

  Pepes Jamur
Resep

Bahan:
300 gr jamur merang, potong jadi 2
200 gr daging ayam, potong dadu kecil
10 buah cabai rawit merah, potong serong
2 buah cabai merah, potong serong 1 cm
2 buah cabai hijau, potong serong 1 cm
6 buah tomat hijau, potong-potong
50 gr daun kemangi
4 lembar daun salam
4 batang serai, memarkan
3 btg daun bawang, potong serong
daun pisang untuk membungkus
2 btr telur ayam
Bumbu halus:
8 siung bawang merah
3 siung bawang putih
1 ruas kunyit
5 butir kemiri
1/2 sdm garam
  
Cara membuat:
1. Aduk ayam, jamur, cabai merah, cabai hijau, telur dan bumbu halus hingga rata.
2. Ambil selembar daun pisang, beri kemangi, daun salam, serai, cabai rawit, tomat hijau, dan adonan jamur tadi. Bungkus bentuk lontong, kemudian gulung, padatkan dan semat.
3. Panaskan kukusan, masak hingga matang. Sajikan.
Untuk 4 porsi



Read more...

Selasa, 13 Maret 2012

Budidaya jamur tiram

0 komentar

 
Budidaya
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu. Untuk itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan habitat alaminya. Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat, seperti kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam.Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat tanam dan sumber bibit. Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang baik pada suhu 26-30 °C. Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam kantung plastik.
 Media tanam dan komposisi

Media tanam Pleurotus ostreatus yang digunakan adalah jerami yang dicampur dengan air, dedak 10% dan kapur 1%. Fungsi dari jerami adalah sebagai bahan dasar dari pertumbuhan jamur. Jerami mengandung lignin, selulosa, karbohidrat, dan serat yang dapat didegradasi oleh jamur menjadi karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk sintesis protein. Air pada jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi pertunbuhan jamur. Dedak dan kapur merupakan bahan tambahan pada media tanam Pleurotus ostreatus. Dedak ditambahkan pada media untuk meningkatkan nutrisi media tanam, terutama sebagai sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen. Kapur merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan jamur.Selain itu juga kapur berfungsi untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur.

 Media lain

Selain jerami, media lain yang dapat digunakan seperti media serbuk gergaji yang mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif, abu, jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung, klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya. Tetapi, tetap saja pertumbuhan yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang. Penyebabnya adalah karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan merang memang lebih tinggi. Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-bahan yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat, karbon, dan vitamin B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan mendorong perkembangan tubuh buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh jamur (pH 6,8 – 7,0). Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang / akar jamur agar tidak mudah rontok. 0.5% gips dapat memperkokoh struktus suatu bahan campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi.
 Metode budidaya
Budi daya jamur tiram menggunakan substrat jerami dengan tahapan sebagai berikut: pembuatan media tanam dilakukan dengan memotong jerami menjadi berukuran 1-2 cm. Rendam jeraminya selama semalaman.Setelah itu, ditiriskan airnya sebelum ditambahkan dedak 10% dan kapur 1% sebagai zat hara pertumbuhan jamur. Semua bahan diaduk rata dan campuran bahan tadi dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian. Baru kemudian dipadatkan (dipukul-pukul dengan botol kaca). Setelah cukup padat, leher plastik bagian atas dimasukkan pipa paralon dan dibagian tengah media subtrat diberi lubang dan ditancapkan tips. Selanjutnya ditutupi dengan kapas lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat dengan karet.
Media tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam autoklaf untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin akan mengganggu pertumbuhan jamur. Setelah steril, media substrat dibuka secara aseptis, lalu tips di tengah-tengah media dan kapas diambil dengan pinset steril,Lubang yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram yang ditumbuhkan pada biji sorgum pada botol (aseptis). Lalu media ditutup kapas lagi dan dibungkus dengan kertas.Media substrat diinkubasi pada suhu ruang selama beberapa minggu hingga tumbuh miselium. Setelah tumbuh miselium, kapas pada media dibuang dan media dibiarkan terbuka. Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur agar kondisi sekitar lembap dan mendukung pertumbuhannya. Tubuh buah jamur akan tumbuh secara perlahan-lahan ketika media lembap dalam waktu sekitar 1 bulan lebih. Tubuh buah yang sudah cukup besar diambil dan ditimbang untuk diamati pertumbuhannya setiap minggu.
Read more...

script c++

0 komentar

#include <conio.h>
#include <iostream.h>
#include <stdio.h>
void main()
{
 char pilihan; int p,l,a,t,x,ruji,luas1,luas2; float luas3,pi;
 cout<<"masukan pilihan= ";
 cin>>pilihan;
  switch (pilihan)
  {
  case '1': cout<<"persegi panjang";
            break;
  case '2': cout<<"segitiga";
            break;
  case '3': cout<<"lingkaran";
            break;
  }
  cout<<endl;
 if (1 | 2)
  {
  cout<<"mencari luas"<<pilihan;
  cout<<endl;
  if(1)
    {
    cout<<"masukkan panjang= ";
    cin>>p;
    cout<<endl;
    cout<<"masukkan lebar= ";
    cin>>l;
    cout<<endl;
    luas1=p*l;
    cout<<"luas"<<1<<"="<<luas1;
    cout<<endl;
    }
  for(x=1;x<=5;x++)
    {
    cout<<"luas"<<1<<"="<<luas1;
    cout<<endl;
    }
  if(2)
    {
    cout<<"masukkan alas= ";
    cin>>a;
    cout<<endl;
    cout<<"masukkan tinggi= ";
    cin>>t;
    cout<<endl;
    luas2=a*t;
    cout<<"luas"<<2<<"="<<luas2;
    cout<<endl;
    }
  for(x=1;x<=5;x++)
    {
    cout<<"luas"<<2<<"="<<luas2;
    cout<<endl;
    }
  }
 else
  {
  pi = 3,14;
  cout<<"masukkan ruji-ruji= ";
  cin>>ruji;
  cout<<endl;
  luas3=pi*ruji*ruji;
  cout<<"luas"<<3<<"="<<luas3;
  cout<<endl;
   for(x=1;x<=3;x++)
   {
   cout<<"luas"<<3<<"="<<luas3;
   cout<<endl;
   }
  }
getch ();
}


Read more...